Ulat Grayak pada Tanaman Kedelai
Salah satu jenis OPT penting pada tanaman kedelai adalah ulat grayak, Spodoptera litura F. Kerusakan daun oleh ulat grayak dapat mengganggu proses fotosintesis yang akhirnya mengakibatkan kehilangan hasil panen. Besarnya kehilangan hasil tergantung pada tingkat kerusakan daun dan tahap pertumbuhan tanaman pada saat terjadi serangan.
Ngengat S. litura biasanya berwarna agak keabu-abuan. Stadium ngengat berlangsung selama 1–13 hari dengan rata-rata 9,3 hari. Ngengat betina memproduksi telur mencapai 3.000 butir per induk betina. Telur biasa diletakkan berkelompok pada permukaan bawah daun dan kadang-kadang pada permukaan atas daun antara pukul 18.00 s/d pukul 03.00 dini hari. Stadium telur berlangsung 3–5 hari dengan rata-rata 3 hari. Setelah telur menetas, larva tinggal untuk sementara waktu di tempat telur diletakkan, dan makan daun tersebut secara berkelompok. Setelah habis dan tinggal epidermis daun bagian atas, larva akan pindah ke daun-daun yang lain dalam satu rumpun tanaman kedelai. Perpindahan larva instar-1 dan instar-2 dibantu tiupan angin dan benang pintal untuk berayun. Umur larva instar-1-6 rata-rata 2-3 hari. Stadium larva berlangsung selama 13–17 hari dengan rata-rata 14 hari. Kepompong berwarna coklat dan terbentuk di dalam rongga tanah. Stadium pupa berlangsung selama 7–10 hari.
Kerusakan daun oleh larva muda (instar 1-2) ditandai dengan warna keputih-putihan. Hal ini karena jaringan daun bagian bawah habis dimakan dan yang tertinggal hanya epidermis bagian atas. Larva dewasa dapat memakan tulang daun yang muda, sedangkan pada daun tua, tulang-tulang daunnya akan tersisa. Selain merusak daun, larva juga memakan polong yang masih hijau.
Pengendalian yang dapat dilakukan antara lain adalah menggunakan jamur entomopatogen Metharzium anisopliae dan Beauveria bassiana. Gejala serangan jamur entomopatogen pada larva S. litura yaitu gerakannya lamban, berubah warna menjadi kepucatan, nafsu makan berkurang, lama-kelamaan diam dan mati. Pemanfaatan Nematoda entomopatogen Steinernema carpocapsae. Pengendalian secara kimiawi menggunakan pestisida berbahan aktif seperti dekametrin, sihalotrin,dan betasiflutrin.
(Sumarmiyati)